Sabtu, 28 April 2012

Kaya = ilmunya barokah. Benarkah...?

Kaya = ilmunya barokah. Benarkah...? Diposkan oleh santri salafy menggugat NU Si Edi (nama samaran) adalah seorang santri yang memperoleh predikat Santri Clemer. Dalam catatan pengurus pondok pada masanya, dia selalu istiqomah mengulang pelanggarannya terhadap peraturan2 pesantren. Segala model hukuman telah ditimpakan pada dia namun tidak membuatnya jera. Bahkan ditingkat pengurus pernah pula diadakan rapat koordinasi khusus membahasnya. 10 tahun kemudian si Edi dikaruniai Allah dengan keluasan rejeki, dia kaya raya dan usahanya selalu diberi keberhasilan. Di sisi lain adalah si Ahsan (juga bukan nama sebenarnya) adalah santri yang mempunyai nilai oke di mata para pengurus pada masanya. Tingkahnya selalu mendapat pujian. Prestasinya mantab. 10 tahun kemudian ternyata dia di kasih kesempitan rejeki oleh Allah, usahanya selalu gagal. Dengan 2 kisah diatas, biasanya kebanyakan kita sebagai santri akan berkomentar: "liat si Edi, walaupun di pondok MELER tapi ilmunya barokah, (dia kaya)". Sebaliknya "liat si Ahsan dia dulu anak baik-baik tapi ilmunya tidak manfaat, dia dikasih kesempitan hidup" Masih umum jalan pemikiran santri mengukur barokah ilmu (manfaat ilmu) dengan kondisi hidup seseorang jika sudah boyong dari pesantren. Kalau melihat ada alumni di"kayakan" oleh Allah dianggapnya sebagai keberhasilan menuntut ilmu, jika ada yang mengalami kesulitan hidup dianggapnya sebagai kegagalan menuntut ilmu (madura: kening tola) itu adalah pandangan-pandangan salah kaprah yang sudah berlangsung lama yang perlu di LURUSkan. Bagaimana meluruskannya? berikut adalah beberapa tips usulan saya: 1. Kita harus memahami arti ilmu manfaat / barokah. Ilmu manfaat adalah ilmu yang bisa mendekatkan si empunya kepada Allah yang mempunyai sifat Ilmu. Jelas sekali kedekatan seseorang kepada Tuhannya tidak diukur dengan materi. Bisa saja si Ahsan dalam kisah diatas adalah orang yang sangat dekat kepada Allah, dan si Edi adalah orang yang jauh. Ada juga yang mengartikan ilmu manfaat itu dengan arti ilmu yang selalu berkembang sebab diamalkan. 2. Urusan kaya / miskin materi itu adalah sama-sama merupakan ujian dari Allah. Si miskin Ahsan paham bahwa dirinya sedang diuji oleh Allah, karena dia tahu waktu dulu belajar di pondok bahwa hidup adalah ujian. Sementara si Edi tidak menyadari bahwa kekayaannya adalah ujian, karena memang tidak pernah menerima pelajaran bahwa hidup adalah ujian. dengan begitu siapa yang manfaat ilmunya...? Edi atau Ahsan? 3. Bacalah kisah-kisah para Nabi, khususnya Nabi-Nabi yang miskin tapi dekat dengan Allah. Semoga tiga tips di atas bisa mencabut pikiran salah yang tertanam sekian lama. Wallahu a'lam.

1 komentar:

  1. Playtech Coin Casino Review 2021
    Playtech casino has over a decade of experience in the industry and as a leading 코인카지노 마팀장 gambling technology company it has gained a reputation among players for offering games such as bingo and

    BalasHapus